REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina dilaporkan mengerahkan sistem rudal canggihnya di salah satu pulau sengketa di Laut Cina Selatan pada Selasa (16/2). Para pejabat dari Taiwan dan AS merespon keras hal tersebut dengan mengatakan langkah Cina meningkatkan ketegangan.
Penempatan rudal Cina kali pertama dilaporkan oleh Fox News, dan telah dikonfirmasi pejabat pertahanan AS yang menyatakan jelas ada penyebaran rudal. Fox melaporkan, berdasarkan citra satelit dari ImageSat Internasional yang menunjukkan adanya sistem rudal di Woody Island, bagian dari Kepulauan Paracel di Laut Cina Selatan.
Fox News juga menulis, Cina telah memindahkan rudal permukaan ke Paracel. Mereka mengidentifikasi adanya dua rudal dari sistem HQ-9 bersama dengan radar. Rudal memiliki jangkauan sekitar 200 kilometer, membuat benda itu menjadi ancaman bagi semua bentuk pesawat sipil dan militer.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, pada Rabu (17/2), berusaha membantah laporan tersebut. Wang yang sedang menggelar pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, justru menuduh media Barat mencari sensasi dengan berita itu.
"Kami percaya ini adalah upaya media Barat tertentu untuk membuat berita baru," kata Wang.
Wang mengatakan, pembangunan infrastruktur militer Cina konsisten dengan hak untuk mempertahankan diri dan melindungi Cina di bawah hukum internasional. Sehingga, menurut Wang, semestinya tak ada pertanyaan lagi mengenai hal itu.