REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perusahaan pembuat pesawat terbang yang bermarkas di Kanada, Bombardier akan memangkas sekitar 7.000 pekerjaan di seluruh dunia selama dua tahun ke depan.
Dikuip dari laman BBC, Rabu (17/2), sebanyak 7.000 pos pekerjaan yang akan dihentikan mencakup 2.000 kontraktor, terutama pada sektor transportasi dan struktur pesawat yang merupakan bagian bisnis.
Bombardier akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 580 pekerjaan dari yang beroperasi di Irlandia Utara tahun ini. Kemudian 500 pekerjaan lainnya juga berpotensi kembali dipangkas tahun depan.
Bombardier memang memiliki manufaktur di Irlandia Utara. Perusahaan mengatakan, mengalami kerugian bersih sebesar 5,3 miliar dolar AS pada 2015. Sedangkan Bombardier hanya mampu meraih pendapatan 18,2 miliar dolar AS atau 10 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Perusahaan itu mengatakan telah menandatangani nota perjanjian (letter of intent) dengan Air Canada hingga 75 pesawat CS300 sebanyak 3,8 miliar dolar AS, berdasarkan daftar harga.