REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela Nicola Maduro mengumumkan untuk pertama kalinya kenaikan harga bensin dalam 20 tahun terakhir. Kenaikan terpaksa dilakukan karena merosotnya harga minyak dunia. Padahal 95 persen pendapatan Venezuela mengandalkan minyak.
Seperti dikutip the Guardian, Kamis (18/2), kenaikan bensin untuk oktan 95 bisa mencapai 6.086 persen, dari sebelumnya 0,097 bolivar menjadi 6 bolivar. Sedangkan oktan 91 naik 1.300 persen.
Venezuela juga mendevauasi mata uangnya untuk mengatasi masalah ekonomi. Dengan devaluasi itu untuk menekan biaya impor untuk makanan dan medis.
"Ini merupakan langkah penting, langkah yang dibutuhkan untuk penyeimbangan. Saya bertanggungjawab untuk ini," ujarnya Maduro dalam pidato di televisi.
Menurut Maduro, kenaikan harga bensin dibutuhkan untuk membantu program sosial seperti perumahan, kesehatan dan pendidikan. Ia berharap, kebijakan ini dimengerti oleh mereka di jalanan. Maduro juga mengumumkan kenaikan minimum gaji sebesar 20 perseb.
Pendahulu Maduro, Hugo Chavez mengandalkan penghasilan dari minyak untuk program sosialnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Maduro.