Jumat 19 Feb 2016 13:27 WIB

Joe Biden Ungkap Peran Yahudi Bentuk Persepsi LGBT di AS

Joe Biden
Foto:

Kajian-kajian tentang dominasi peran Yahudi di AS sangat melimpah. Prof Norman Cantor dalam bukunya, The Sacred Chain, menyebutkan pada 1994, jumlah Yahudi di AS hanya tiga persen dari populasi bangsa AS. Namun, pengaruh mereka setara dengan kekuatan 20 persen penduduk AS. Bahkan, Prof Cantor menulis, "Jews were over represented in the learned professions by a factor of five or six." 

Kemampuan dan dominasi Yahudi dalam pembentukan opini di AS tidak diragukan lagi. Kekuatan kaum Yahudi AS adalah dalam pembentukan opini. Eugene Fisher, direktur Catholic-Jewish Relations, menyatakan, "If there is Jewish power, it's the power of the word, the power of Jewish columnist and Jewish opinion makers." 

Ia pun menambahkan, "And if you can shape opinion, you can shape events." Jadi, kata Fisher, jika Anda bisa membentuk opini, Anda akan mampu mencipta aneka peristiwa. (Dikutip dari buku The New Jerusalem: Zionist Power in America, karya Michael Collins Piper, Washington, DC: American Free Press, 2004). 

Pengaruh tokoh-tokoh Yahudi dalam mempromosikan legalisasi perkawinan sejenis-–seperti disebutkan Joe Biden–-tentu tak lepas dari proses liberalisasi pemikiran tentang homoseksual dalam ajaran Yahudi. 

Dan Cohn-Sherbok, dalam bukunya, Modern Judaism (New York: St Martin Press, 1996, hlm 98), mengungkapkan perkembangan pemikiran kalangan Yahudi reformis terhadap status hukum homoseksual. 

Menurut mereka, perumusan hukum-hukum Yahudi modern harus memperhitungkan aspek psikologis. Homoseksual, misalnya, meskipun dilarang dalam Bibel, saat ini perlu dibolehkan sebab saat ini manusia telah memiliki pemahaman terhadap seksualitas yang lebih tercerahkan (a more enlightened understanding of human sexuality). 

sumber : Pusat Data Republika
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement