REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi menilai Jakarta sebagai tempat yang tepat untuk mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk membahas masalah Palestina dan Kota Suci Yerusalem (Al Quds Al Sharif).

"Jakarta adalah tempat yang paling tepat untuk mengadakan KTT Luar Biasa OKI, karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia," kata Dubes Fariz Mehdawi dalam wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Jumat.

Menurut Mehdawi, Pemerintah Indonesia telah mengambil posisi memimpin dalam menyerukan upaya internasional untuk mencari pemecahan masalah di Palestina dan Yerusalem, salah satunya dengan menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI.

Konferensi luar biasa itu akan diadakan pada 6-7 Maret 2016 di Jakarta Convention Center dengan mengundang para kepala negara dan kepala pemerintahan dari 57 negara anggota OKI. Selain dihadiri negara anggota OKI, KTT luar biasa itu juga rencananya akan dihadiri oleh negara-negara peninjau, yaitu AS, Bosnia Herzegovina, Rusia, dan Republik Afrika Tengah.

Dubes Palestina itu mengatakan bahwa kepedulian negara-negara OKI kepada situasi di Yerusalem adalah suatu hal wajar karena isu Yerusalem bukan hanya isu antara Palestina dan Israel. "Kota suci Yerusalem itu sakral dan mempunyai nilai spiritual bagi umat Muslim di seluruh dunia. Jadi wajar saja kalau situasi di Yerusalem ini mengundang kepedulian negara-negara OKI untuk mengatasi masalah-masalah di Yerusalem," ujar dia.

Baca juga, Palestina Hargai Pidato Jokowi di Amerika.

Untuk itu, Mehdawi menilai baik upaya Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI untuk membahas masalah Palestina dan "Al Quds Al Sharif" (Kota Suci Yerusalem).

Selain itu, juga menyampaikan penghargaan atas berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk tetap mengangkat isu Palestina agar tidak dilupakan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika