Sabtu 20 Feb 2016 20:57 WIB

Trump Membual Kisah Jenderal Bunuh 49 Muslim dengan Peluru Berdarah Babi

Rep: Gita Amanda/ Red: Achmad Syalaby
Donald Trump
Foto: EPA/ERIK S. LESSER
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, SOUTH CAROLINA -- Menyambut primary Partai Republik di South Carolina, kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump berbicara di hadapan para pendukungnya. Dalam pidatonya ia sempat membual soal pembunuhan 49 Muslim Filipina oleh Jenderal John Pershing.

Seperti dilansir Daily Mail, Trump berbagi cerita mengenai pembunuhan 49 tahanan Muslim kepada pendukungnya di South Carolina, Jumat (19/2). Ia mengatakan Jenderal John Pershing melakukan pembunuhan tersebut selama tahun 1900an sebagai peringatan pada para pemberontak Muslim.

"Dia menangkap 50 teroris yang melakukan kerusakan luar biasa dan membunuh banyak orang. Dia membawa 50 orang dan dia membawa 50 pria dan dia mencelupkan 50 pelurunya ke dalam darah babi," ujar Trump.

Trump melanjutkan kisahnya mengatakan Jenderal Pershing kemudian membariskan orang-orang yang disebut teroris tersebut dan menembak 49 diantaranya. Setelah itu, menurut Trump, jenderal menyuruh orang terakhir untuk kembali ke komunitasnya dan memberi tahu apa yang terjadi.

 

"Dan selama 25 tahun, tak ada masalah. Selama 25 tahun tak ada masalah. Baiklah? Jadi lebih baik kita mulai tangguh," katanya.

Pendukungnya di South Carolina menyambut cerita Trump dengan tepuk tangan. Meski cerita tersebut, menurut situs Snopes, tak benar. 

Trump menambahkan kepada pendukungnya bahwa hal itu akan ia perjuangkan saat menjadi presiden. Menurutnya, sudah saatnya mereka lebih tangguh dan waspada.

Konglomerat itu berdalih, ceritanya tersebut merupakan sejarah yang tidak banyak diceritakan buku-buku sejarah. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement