REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Analis tinju Ed Tolentino mengatakan, laga final ikon tinju Filipina Manny Pacquiao melawan Timothy Bradley kemungkinan bisa ditunda. Hal itu seiring pernyataan kontroversial yang sering dilontarkan Pacquiao terkait LGBT.
Menurut Tolentino, meski jadwal pertarungan telah ditetapkan, ada faktor eksternal yang tidak dapat diabaikan oleh penyelenggara dan promotor acara. Terutama, jika itu sangat memengaruhi pertandingan dan pendapatan.
Tolentino menyebutkan, bahwa promotor Pacquiao mengalami kesulitan mencari sponsor karena pernyataan kontroversial dari juara tinju dunia delapan kali berturut-turut itu. Padahal, keberadaan sponsor dalam pertandingan berperan sangat penting.
Analis tersebut juga mengingatkan lokasi pertandingan ialah di Amerika Serikat yang merupakan rumah bagi sejumlah besar anggota dan pendukung komunitas LGBT. Dia bahkan menekankan bahwa Las Vegas, di mana pertarungan diatur terjadi, adalah salah satu wilayah paling liberal di AS.
Disebutkan Tolentino, sang ikon tinju memiliki terlalu banyak status strategis, yang menyebabkan dia disalahartikan oleh publik. Menurut ia, Pacquiao memiliki niat yang baik untuk menjawab isu pernikahan sesama jenis tapi sikapnya salah disampaikan.
"Ini salah Manny; dia memakai terlalu banyak topi. Dia adalah petinju, dia seorang pendeta, sekaligus ia politikus dan kandidat senator," kata Tolentino, Sabtu (20/2).
Pertarungan Pacquiao-Bradley dijadwalkan berlangsung pada 9 April 2016 di Las Vegas, Amerika Serikat. Waktu tersebut tepat satu bulan sebelum Pemilu Filipina, ajang di mana Pacquiao juga akan bersaing memperebutkan kursi senator.