REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO--Sebuah propaganda mengerikan dari Islamic State of Syiria and Iraq (ISIS) muncul di internet. Propaganda yang berbentuk video menggambarkan seorang anak berusia 11 tahun di dekat Aleppo, Suriah, mencium ayahnya selamt tinggal sebelum berangkat bom bunuh diri.
Anak laki-laki dalam video tersebuh identifikasi sebagai Abu Imara al Omri. Ia menargetkan tentara Suriah di kota Ghazi yang mengendarai truk yang sarat bahan peledak. Dalam video tersebut ayah dan anak tersebut memeriksa sebuah mobil. Sebelum mengatakan kata-kata terakhirnya, Abu mencium tangan ayahnya lalu mereka berpelukan. Tidak ada tampak akan ada penyesalan dan suasana muram sama sekali, seperti dilansir dari Reuters, Ahad (21/2).
Kemudian, Abu berada di sebuah lapangan di luar Kota Suriah. Dalam video tersebut Abu menerima instruksi dari seorang militan senior dan termenang dari kejauhan dengan latar belakang awan dan ceramah keagamaan.
Video ini memperlihat bagaimana ISIS menggunakan anak-anak dalam perang. Dan ini menjadi tren yang sedang berkembang. Sebuah laporan baru dari peneliti Amerika Serikat memerinci bagaimana kelompok teroris ini merekrut anak-anak. Anak-anak menjadi lebih efektif terhadap musuh.
ISIS mempunyai kamp indoktrinasi khusus untuk anak-anak. Banyak taktik yang digunakan oleh ISIS untuk merekrut anak-anak, bahkan membujuk ibu mereka untuk melepaskan anak-anaknya.
Menurut Ilmuwan dari Univercity Georgia State, Abu bergabung dengan 88 anak lainnya yang melakukan aksi bom bunuh diri sejak Januari 2015-2016. Pembunuhan yang dilakukan oleh ISIS di Irak dan Suriah kebanyakan karena bom bunuh diri.