REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Bahrain, Ahad (21/2) mengatakan telah menerapkan langkah-langkah termasuk pembatasan perjalanan dan pemantauan transfer uang untuk melawan campur tangan Iran di negara tersebut.
Kantor berita resmi BNA melaporkan, Menteri Dalam Negeri Lebanon Syeikh Rashid Al-Khalifa berbicara tentang bahaya gangguan Iran dalam keamanan internal Bahrain saat pertemuan dengan ulama, anggota parlemen, dan pemimpin surat kabar.
"Kami telah melakukan serangkaian langkah-langkah untuk menghadapi bahaya terorisme," kata Syeikh Rashid seperti dikutip dari laman Daily Star, Senin (22/2).
Langkah ini termasuk membentuk sebuah komite untuk memantau transfer uang dan sumbangan guna memerangi pendanaan terorisme. Selain itu pembatasan perjalanan pada warga, terutama yang berusia antara 14 dan
18 tahun ke negara-negara tidak aman.
Bahrain sebelumnya mengumumkan pembongkaran sel teror yang anggotanya disebut dilatih oleh elit Garda Revolusi Iran. Iran juga mendukung gerakan Syiah Lebanon Hizbullah.
Syeikh Rashid menambahkan, pihak berwenang juga akan melakukan upaya untuk melindungi agama melawan ekstrimisme keagamaan, politik serta hasutan.
Baca juga, Saudi Siap Kirim Pasukan Darat ke Suriah.