REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kualitas udara di Malaysia kepulauan Borneo telah mencapai level berbahaya, Senin (22/2). Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah utara Malaysia, Serawak kepulauan Borneo seluas sekitar 202 hektare itu telah menciptakan polusi udara hingga level berbahaya.
Sensor yang diletakkan di kota pelabuhan Miri, terdekat ke lokasi kebakaran, mencatat indeks polutan melebihi 300 ppm pada pukul 09.00. Nilai indeks di atas 300 ppm dikategorikan berbahaya untuk kesehatan.
Pada sore hari pukul 15.00 waktu setempat, indeks sudah mulai turun jadi 185 ppm. Direktur Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Negara Bagian, Nor Hisham Mohammad mengatakan situasi di utara Malaysia cukup buruk dan kebakaran hutan bisa berlangsung hingga satu pekan.
Kantor berita Bernama melaporkan departemen penyelamatan dan pemadam kebakaran telah menerima panggilan darurat terkait insiden. Departemen juga harus melakukan upaya penyelamatan pada 8.000 orang yang terimbas banjir di wilayah selatan Serawak.
Hisham mengatakan ada 50 personel diterjunkan dengan dua helikopter dan dua ekskavator. Departemen yakin kebakaran merupakan ulah pemburu lokal. Namun kasus ini masih dalam penyelidikan.