REPUBLIKA.CO.ID, NEBRASKA – Asosiasi Mahasiswa Muslim di Universitas Nebraska-Lincoln menyelenggarakan pekan “Islam 101” untuk membuka dialog publik dalam mengantisipasi Islamofobia. Seperti dilaporkan Daily Nebraskan, Selasa (23/2), acara tersebut didukung pihak kampus setempat dan berlangsung hingga 25 Februari 2016 mendatang.

“Kami akan adakan serangkaian diskusi terbuka, yang juga mengundang orang-orang non-Muslim mengenai topik yang menarik perhatian mereka. Dari sana, kami akan daftar sejumlah fokus yang bisa jadi bermanfaat untuk kampus dan masyarakat,” ujar sekretaris Asosiasi Mahasiswa Muslim Universitas Nebraska-Lincoln, Karez Hassan, Selasa (23/2).

Adapun beberapa topik yang akan menjadi diskusi, dia menjelaskan, yakni rukun iman, rukun Islam, pandangan terhadap Kristen, pelabelan terhadap Muslim, serta bagaimana Islam memandang perempuan dan seni.

Presiden Asosiasi Mahasiswa Muslim Sara El Alaoui mengungkapkan pentingnya acara tersebut. Apalahi, aksi dan ujaran rasisme masih kerap dirasakan oleh kaum Muslim di AS.

“Pihak kampus dan masyarakat sekitar menolak keras rasisme. Karena itu, kami tertantang untuk menyelenggarakan acara ini, sehingga semakin mendukung kedamaian di lingkungan kita,” ucap El Alaoui.

Ikuti Whatsapp Channel Republika