Rabu 24 Feb 2016 13:04 WIB

Perjuangan Keras SBN Sembuh dari Penyakit Homoseksual

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi penderita homoseksual.
Ilustrasi penderita homoseksual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pria penyuka sesama jenis, SBN (31) bersyukur karena bisa bertemu dengan pendiri layanan Peduli Sahabat (PS) Agus Sugiarto atau yang akrab disapa Sinyo Egie. Dengan pendampingan dan keyakinan tersebut, ia terhindar masuk dalam kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Kini, SBN sudah menikah dan dikaruniai anak berusia 9 bulan. Meski begitu, ia tak menampik, rasa sukanya terhadap pria masih ada. SBN pun lantas berpikir jika pada 2011 lalu tidak bertemu Sinyo, maka ada lima kemungkinan yang bisa terjadi pada dirinya.

"Pertama, kemungkinan terburuk saya terjerumus ke dalam dunia LGBT, karena tidak adanya pendamping dan teman curhat yang mendukung, dan tidak adanya pengontrol," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, baru-baru ini. Bisa jadi, dengan mudah iman SBN akan goyah dan menuruti hawa nafsu sesat. Belum lagi tawaran-tawaran menggiurkan dari para aktivis LGBT.

Kemungkinan kedua dan terfatal adalah bukan tidak mungkin SBN akan bunuh diri. Pasalnya ia merasa Allah SWT sangat tidak adil memberikan ujian yang aneh padanya. Allah SWT melarang perbuatan itu, tapi di sisi lain Allah memberikan rasa itu kepada SBN. Akhirnya dia pun bingung dan depresi.

Apalagi di tengah keputusasaannya, ia melihat para pengusung dakwah yang hanya bisa mencaci maki, melaknat tanpa memberi solusi. "Itu membuat saya semakin yakin bahwa mati adalah jalan terbaik, walau saya tahu bunuh diri itu dosa. Tapi untuk apa saya hidup kalau tidak bisa seperti lelaki normal pada umumnya," kata dia.

Kemungkinan ketiga, SBN tetap menjadi orang saleh namun tidak menikah. SBN memiliki tumbuh dengan pendidikan agama yang baik. Bisa jadi, apabila tidak pendampingan dan konseling, dia tidak mempunyai keberanian menikah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement