Kamis 25 Feb 2016 04:07 WIB

Penyiksaan Tahanan Palestina, dari Terpapar Suhu Ekstrem Sampai tak Boleh Tidur

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).
Foto: Presstv.ir/ca
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,   YERUSALEM -- Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia di Israel mengungkapkan praktek penyiksaan yang dilakukan di penjara Shikma di wilayah tersebut. Penyiksaan ini diketahui dilakukan secara sistemik terhadap para tahanan Palestina.

Keterangan tertulis serta dokumentasi dari saksi yang berhasil dikumpulkan oleh kelompok hak asasi ini menunjukan hampir seluruh tahanan Palestina mengalami kekerasan fisik mulai dari proses interogasi di Shikma, Kota Ashkelon. Penyiksaan fisik ini seperti mereka dibiarkan untuk terpapar suhu ekstrem serta diikat di kursi.

Belum lagi, setidaknya jumlah tahanan yang mencapai 119 ini juga sering diancam dan tak dibiarkan beristirahat. Bahkan, mereka juga dicegah untuk bertemu dan memiliki pengacara, sebagaimana diwajibkan dalam prosedur hukum.

Perwakilan kelompok hak asasi Israel, B'Tselem dan Hamoked mengatakan kondisi penjara dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan interogasi yang  mematahkan semangat para tahanan. Tim medis di Shikma pun mengikuti keinginan aparat yang melakukan interogasi.

Para petinggi militer di israel pun seolah menutup mata atas penyalahgunaan wewenang aparat terhadap para tahanan Palestina. Selain itu, masih banyak aktor lain yang terlibat dalam penyiksaan terhadap mereka, termasuk pihak berwenang Palestina.

Salah satu korban adalah Adi Awawdeh. Ia yang merupakan seorang mahasiswa berusia 21 tahun.

Baca juga, Takut Dijadikan Drone, Israel Menyita Truk Mainan ke Gaza.

sumber : Maannews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement