REPUBLIKA.CO.ID,ADEN -- Pemerintah Yaman, yang didukung Arab Saudi pada Rabu (24/2) mengumumkan negara itu memiliki bukti kuat bahwa gerakan Syiah Lebanon, Hizbullah, mendukung gerilyawan Al-Houthi di Yaman.
Seorang pejabat pemerintah Yaman yang berpusat di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, mengatakan kepada Xinhua, Pemerintah Yaman yang diakui masyarakat internasional bertekad mengajukan file keluhan lengkap ke Dewan Keamanan PBB dan Liga Arab. Hal itu untuk mengkonfirmasi campur tangan Hizbullah di Yaman.
"Banyak bukti dan dokumen akan menunjukkan Gerakan Hizbullah secara langsung terlibat dalam perang yang berkecamuk dengan mengirim ahli militer dan mendukung milisi Syiah Al-Houthi melawan rakyat Yaman," kata sumber pemerintah tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.
Pemerintah Yaman telah lama juga menuduh Iran mempersenjatai dan mendanai milisi Al-Houthi melawan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang sah. Tapi Teheran membantah tuduhan tersebut.
Koalisi pimpinan Arab Saudi telah melancarkan operasi militer terhadap petempur Al-Houthi di Yaman sejak Maret 2015 dalam upaya memulihkan kekuasaan Hadi.
Hadi dan beberapa anggota pemerintahnya belum lama ini telah kembali ke Ibu Kota sementara Yaman, Aden, setelah enam bulan hidup diasingkan di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.
Serangan udara oleh koalisi pimpinan Arab Saudi dan pertempuran darat di Yaman telah menewaskan tak kurang dari 6.000 orang, separuh dari korban adalah warga sipil. Selain itu, lebih dari 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal.