Sabtu 27 Feb 2016 01:05 WIB

AS: Cina Cari Pengakuan Kepemilikan Laut Cina Selatan

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Kapal patroli di Laut Cina Selatan.
Foto: www.smh.com.au
Kapal patroli di Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang laksamana Amerika Serikat (AS) Harry Harris mengungkapkan, saat ini Cina berupaya mengamankan secara de fakto kontrol atas Laut Cina Selatan.

Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya kegelisahan militer Beijing dalam membangun kekuatan di Selat Malaka yang sedang menjadi rebutan. Saat ini, negara tersebut memperkuat ketahanan militer, membangun pangkalan udara dan bunker di pulau-pulau kecil.

"Beberapa di antaranya direklamasi dari laut, dan dengan memasang radar dan rudal sistem pertahanan canggih. Cina telah menunjukkan itu ditentukan untuk mencapai keunggulan militer di kawasan itu," kata Harris, Jumat (26/2).

Sengketa klaim Beijing di Laut Cina Selatan terus meluas, terutama di perairan yang sangat potensial. Harris mengatakan, jika Cina terus mempersenjatai semua angkatan militer yang menjaga di Laut Cina Selatan, maka negara tersebut dapat mengubah lanskap operasional di wilayah itu.

"Perang singkat dengan Amerika Serikat, Cina akan mengakui secara de fakto Laut China Selatan," ujarnya.

Harris, yang mengepalai Komando Pasifik AS, telah mengunjungi Pentagon beberapa waktu lalu. Kunjungan ini setelah adanya rapat dengar pendapat dengan anggota parlemen di Washington ihwal laju militerisasi maritim China.

Seorang penasehat senior Asia di Pusat Kajian Strategis dan Studi Internasional, Bonnie Glaser mengungkapkan, Harris datang dengan peringatan menyoal kemungkinan yang akan terjadi jika tidak ada upaya menghentikan langkah Cina. "AS tidak bisa melakukan ini sendirian," kata Glaser.

Ia berujar, Cina menggunakan kapal keruk untuk mengubah terumbu dan fitur dataran rendah ke daratan yang lebih besar untuk melarikan diri.

 

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement