REPUBLIKA.CO.ID, SOUTH CAROLINA -- Setelah calon kandidat Presiden AS dari partai Demokrat, Hillary Clinton memenangkan primary South Carolina, Sabtu (27/2), peluangnya untuk maju dari partai Demokrat semakin besar. Clinton mengalahkan Bernie Sanders, rival utamanya untuk ketiga kalinya.
Clinton kini mulai melihat kemungkinan untuk berhadapan dengan unggulan partai Republik Donald Trump dalam pemilihan umum presiden 8 November mendatang. Tanpa menyebut nama miliader tersebut, Clinton memperjelas bahwa ia telah memilih Trump sebagai nominasi dari Republik untuk bertarung dengannya menuju Gedung Putih.
Ia menyindir slogan Trump 'Make America Great Again' dan rencananya membangun dinding di perbatasan AS-Meksiko. "Kita tidak perlu membuat Amerika hebat kembali. Amerika tidak pernah berhenti jadi hebat," kata dia dalam pidato kemenangannya di South Carolina. Clinton juga mengatakan tidak perlu mendirikan dinding, tapi harus meruntuhkan batasan.
Dalam hasil akhir primary, Clinton unggul 48 poin dari Sanders. Hillary mengamankan 79 persen suara dan Sanders 21 persen. Sembilan dari 10 pemilih kulit hitam, baik perempuan, pria, orang kota, orang pinggiran, liberal maupun konservatif, memilih Clinton. Pemilihnya juga lebih banyak usia muda, yaitu 18-29 tahun.
Clinton mengambil momentum sebelum Super Tuesday, ketika 11 negara bagian melakukan pemilihan sekaligus. Mantan Menteri Luar Negeri ini mengumpulkan dukungan kuat dari para pemilih kulit hitam.
"Untuk South Carolina, untuk para sukarelawan di jantung kampanye ini, untuk para pendukung, terima kasih," kata Clinton. Suka cita kemenangan Clinton dirayakan di Columbia, South Carolina yang merupakan basis kuat Clinton.
"Ini waktunya, ini waktunya untuk perempuan di Gedung Putih," kata dia pada pendukungnya yang disambut sorak sorai. Sanders memberikan selamat pada mantan ibu negara ini sambil berjanji untuk terus berjuang dalam kampanye.
"Biar saya jelaskan satu hal malam ini. Kampanye ini baru saja dimulai. Kita menangkan New Hampshire, ia menangkan South Carolina. Sekarang kita menuju Super Tuesday," kata Sanders. Setelahnya empat negara bagian akan memilih pada akhir pekan depan.