REPUBLIKA.CO.ID, Pada 1 Maret 1954, Amerika Serikat menguji sebuah bom hidrogen. Pengujian bom yang menggunakan lithium deuteride padat itu dilakukan di Bikini Atoll di Kepulauan Marshall.
Dilansir atomicarchive.com, hasil prediksi tes bom yang disebut Bravo tersebut awalnya disebut-sebut sebesar lima megaton, namun pada kenyataannya Bravo menghasilkan 14,8 megaton. Ini menjadikan uji Bravo sebagai tes nuklir terbesar AS.
Ledakan menyebabkan kawah lebar lebih dari setengah mil dan beberapa ratus kaki kedalaman. Mereka juga mengeluarkan beberapa juta ton puing radioaktif ke udara.
Tak ada warga yang tinggal di Bikini Atoll saat uji ledakan Bravo dilakukan. Namun ada 236 orang yang tinggal di pulau karang di Rongelap dan Utirik yang berada 100 dan 300 mil sebelah timur Bikini. Mereka dievakuasi 24 jam setelah ledakan.
Selanjutnya: IMF Pertama Kali Beroperasi