REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Amjad Ashour, seorang pekerja Palestina dari Jalur Gaza, tak memiliki apa-apa beberapa hari ini. Ia tidak memiliki cukup uang dan persediaan makanan setelah belum lama dipecat dari pekerjaannya di satu perusahaan furnitur setempat. Peristiwa itu memiliki hubungan erat dengan blokade selama sembilan tahun yang diberlakukan Israel atas Jalur Gaza.
Tanpa pekerjaan, pria berusia 34 tahun itu tak mampu memberi makan satu istri dan lima anaknya. Bersama dengan Ashour, 34 pekerja lain juga kehilangan mata pencaharian mereka di pabrik furnitur tersebut.
Denyut perekonomian di Jalur Gaza semakin melemah gara-gara blokade Israel. Ribuan pekerja di Jalur Gaza menderita akibat tak bisa memperoleh pekerjaan, sementara angka pengangguran telah mencapai puncaknya.
"Bagian administrasi perusahaan memberi tahu saya dan rekan-rekan saya bahwa kami dipecat sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Sebab, pabrik produk kayu itu berhenti berproduksi setelah terus melarang ekspor produknya dan impor bahan mentah," kata Ashour.