REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Polisi federal Kanada menangkap seorang warga Amerika, seorang warga Inggris dan dua warga Kanada karena mencuri teknologi pencitraan satelit yang sensitif dan menjualnya ke Cina. Mereka melanggar undang-undang ekspor.
Dua dari mereka mencuri sensor dari Teldyne Dalsa of Waterloo, Ontario dengan bantuan mantan karyawan. Mereka kemudian menjualnya kepada dua perusahaan Cina, salah satunya milik negara.
Royal Canadian Mounted Police (RCMP) dalam sebuah pernyataan mengatakan keempatnya bekerja untuk salah satu perusahaan Cina yang diduga terlibat dalam skema.
"Investigasi ini adalah contoh dari pemerintah asing yang memiliki kepentingan dalam pengendalian teknologi berbasis di Kanada itu menyoroti komitmen RCMP untuk menjaga Kanada ini aman dari potensi penyalahgunaan teknologi itu," kata Inspektur RCMP Jamie Jagoe dilansir Channel News Asia, Selasa (1/3).
Dua tahun penyelidikan juga melibatkan Badan Antariksa Kanada, militer, Departemen Keamanan AS dan FBI.
Warga Kanada Arthur Xin Pang (46 tahun) dan Binqiao Li (59 tahun) ditangkap dan didakwa dengan lebih dari selusin kejahatan terkait. Sementara itu, surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk Nick Tasker (62 tahun) dari Inggris, Hugh Ciao (50 tahun) dari Kalifornia yang saat ini berada di Cina.