Selasa 01 Mar 2016 10:26 WIB

AS dan Rusia Selidiki Pelanggaran Gencatan Senjata Suriah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Gerakan ISIS di Suriah
Foto: Youtube
Gerakan ISIS di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan semua dugaan pelanggaran gencatan senjata parsial di Suriah akan diselidiki. AS dan Rusia bekerja untuk memastikan setiap serangan yang menargetkan ISIS atau Front Nusra.

Kerry mengatakan mereka sepakat tidak berdebat dugaan pelanggaran di depan umum. Konvoi bantuan telah mulai mencapai daerah yang terkepung di Suriah setelah penghentian kekerasan yang dimulai pada Sabtu (27/2).

Tapi Prancis menyatakan keprihatinan tentang laporan dari pemogokan oleh pemerintah Suriah dan pesawat Rusia di kawasan yang dikendalikan oleh pemberontak utama.

Rusia mengatakan hanya menargetkan operasi teroris yang ditunjuk PBB termasuk ISIS dan Front Nusra. Dua organisasi militan tersebut merupakan bagian dari aliansi pemberontak utama, sejalan dengan ketentuan penghentian permusuhan.

Kerry berbicara di Washington bersama Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmer mengatakan, tim di Jenewa dan ibu kota Yordania Amman akan melihat ke dalam semua laporan pelanggaran.

"Kami akan melacak setiap dugaan pelanggaran dan bekerja bahkan lebih sekarang untuk menempatkan sebuah konstruksi yang akan membantu kita menjamin misi (militer) memang misi melawan Nusra atau misi terhadap Daesh (ISIS)," kata kerry dilansir BBC News, Senin (29/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement