Selasa 01 Mar 2016 17:01 WIB

Peneliti Gunakan Drone Selamatkan Habitat Penyu di Queensland

Drone membantu para peneliti menghitung jumlah penyu di Pulau Reine demi pengumpulan data yang lebih efisien dan akurat.
Foto: abc
Drone membantu para peneliti menghitung jumlah penyu di Pulau Reine demi pengumpulan data yang lebih efisien dan akurat.

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Di negara bagian Queensland, drone (pesawat tanpa awak) untuk pertama kalinya, digunakan untuk membantu menyelamatkan tempat bersarang penyu hijau terbesar di dunia.

Proyek ini akan membantu para peneliti mengumpulkan data dari tempat berkembang biak utama di Pulau Raine yang terpencil, di mana puluhan ribu penyu bersarang setiap tahunnya.

Tingkat kembang biak penyu di pulau ini 20 persen. Angka itu sangat rendah, berada di bawah tingkat berkelanjutan sebesar 85 persen. Drone telah dikerahkan untuk membantu para peneliti menghitung penyu dan memungkinkan adanya pengumpulan data yang lebih efisien dan akurat dibanding menghitung langsung dari lapangan (tanah).

Rekaman drone juga digunakan untuk memantau hilangnya habitat, dan daerah erosi di pulau yang berjarak sekitar 620 kilometer di sebelah timur laut dari Cairns, dan tak dapat diakses untuk umum. Andrew Dunstan, manajer Proyek Pemulihan Penyu Pulau Raine, berharap untuk menstabilkan populasi penyu.

"Jika kami tak melakukan apa-apa sekarang, maka kami akan memperkirakan jumlah penyu hijau menurun secara bertahap selama dua dekade berikutnya," terangnya.

Ia menjelaskan, "Jadi, satu dari lima penyu yang muncul pada malam apa pun bersarang dengan berhasil, dan yang lainnya harus kembali tiap malam sampai mereka benar-benar melakukannya.”

"Data baru dari drone memberi kami ide bagus tentang apa yang terjadi, perubahan apa yang terjadi pada penyu yang bersarang di daerah pantai," sambungnya.

Para peneliti telah membentuk kembali bagian dari pantai untuk melindungi tempat kembang biak penyu. Mereka mengatakan, upaya itu telah sukses, tetapi tetap akan menggunakan data dari drone untuk merencanakan langkah-langkah berikutnya.

Anna Marsden, CEO Yayasan Great Barrier Reef, memuji karakter inovatif dari proyek tersebut. "Ini langkah positif yang terjadi pada kesehatan terumbu karang dan memastikan bahwa ekosistem ini dan great barrier reef tetap bagus," katanya.

Menteri Lingkungan Queensland, Dr Steven Miles mengatakan Pulau Raine adalah salah satu tempat paling istimewa di negara bagian ini.

"Pulau Raine adalah tempat penetasan penyu yang paling penting di dunia, dan itu adalah situs proyek konservasi yang sangat istimewa," sebutnya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-03-01/peneliti-gunakan-drone-untuk-selamatkan-habitat-penyu-di-queensland/1553442
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement