Selasa 01 Mar 2016 13:54 WIB

Ledakan Pabrik di Korsel, Satu TKI Ponorogo Tewas

Api berkobar akibat ledakan (ilustrasi)
Foto: AP
Api berkobar akibat ledakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tewas akibat tabung di pabrik pembuatan alat pemadam kebakaran, Hanguksobang, di Korea Selatan (Korsel) meledak pada Senin (29/2), demikian rilis dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul yang diterima di Jakarta, Selasa (1/3).

Salah seorang TKI menuturkan, ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat yang berasal dari tangki penyimpan bahan pemadam kebakaran di perusahaan Hanguksobang yang terletak di Desa Sunseo, Distrik Gun-ui, Provinsi Gyeongbuk.

Pada saat itu, sembilan orang TKI sedang bekerja. Didik Setiawan, TKI asal Ponorogo, Jawa Timur meninggal dunia akibat ledakan tersebut. Dua TKI lainnya terluka. Mereka adalah Dwi Mulyono dari Malang, Jawa Timur yang terluka pada bagian tangan, dan Hari Subagyho asal Ponorogo terluka akibat obat pemadam kebakaran.

Menurut pihak berwenang setempat, kecelakaan kerja itu terjadi saat para pekerja sedang melakukan pengelasan untuk menutup retak pada tangki penyimpanan. Bahan tholuen yang terdapat dalam tangki tersebut terkena percikan api dan menimbulkan ledakan. Pihak berwajib setempat hingga kini masih melakukan investigasi atas kejadian tersebut.

"Kita sangat terpukul dan berbelasungkawa atas kejadian ini. KBRI akan melindungi dan mengawal hak-hak warga kita," kata Wakil Duta Besar RI di Seoul, Cecep Herawan.

Kurang dari 12 jam sejak kejadian tersebut, Hanguksobang telah melakukan kontak dengan para keluarga korban guna membahas pengurusan jenazah, termasuk pengiriman ke Tanah Air. Sedangkan bagi para korban luka, perusahaan akan menanggung biaya perawatan hingga pulih.

Fungsi Konsuler KBRI terus berkomunikasi dengan perusahaan dan kerabat korban untuk memastikan hak-hak para pekerja Indonesia dipenuhi dengan cepat dan baik.

 

Baca juga:

Dermaga Apung Cina Bisa Perbaiki Kapal Perang di Tengah Laut

Rusia dan Ukraina Didesak Patuhi Perjanjian Damai

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement