Rabu 02 Mar 2016 13:16 WIB

Berebut Makanan di Tengah Lumpur Kamp Pengungsian

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Lebih dariu 7.000 orang terjebak di kamp pengungsi di perbatasan Yunani-Makedonia dekat desa Yunani, Idomeni.
Foto: AFP Photo/Louisa Gouliamaki
Lebih dariu 7.000 orang terjebak di kamp pengungsi di perbatasan Yunani-Makedonia dekat desa Yunani, Idomeni.

REPUBLIKA.CO.ID, IDOMENI -- Dengan rasa putus asa dan kedinginan, migran berebut satu sama lain mengambil makanan yang dilempar keluar dari bagian belakang sebuah van. Mereka melakukannya dalam waktu yang lama dan malam yang dingin di perbatasan Yunani-Makedonia.

Di dekat tanah berlumpur, awal Maret dingin mengungkapkan adegan suram setelah hujan semalam menyisakan ratusan tenda basah kuyup dan anak-anak batuk.

"Kami telah menunggu selama enam hari," kata Farah, seorang wanita Irak berusia 32 tahun dari Baghdad saat van mendistribusikan makanan kaleng dan susu yang dengan cepat dikerumuni dan habis dalam hitungan menit.

"Makanan ini tidak cukup, semua orang berbohong kepada kami dan kami putus asa," tambah dia.

Di antara sekitar tujuh ribu orang, banyak terdampar dekat Idomeni. Mereka terbangun di bawah tenda basah di antara ladang gandum yang basah kuyup. Keadaan buruk ini menambah buruk kesehatan migran, banyak terdengar suara batuk dan tangisan anak-anak di antara tenda-tenda.

Seorang ibu lima anak asal Suriah Zineb Hosseini mengatakan, keluarganya telah 'beku'. "Dan sekarang menunggu dimulai lagi," katanya.

Kelompok kemanusiaan Dokter Tanpa Batas yang membantu di dua kamp telah melaporkan meluasnya flu dan beberapa kasus gastroenteritis. Mereka juga memperingatkan tenda dan persediaan makanan menipis.

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement