Rabu 02 Mar 2016 19:24 WIB

Tolak Aliansi Militer Islam, Luhut: Negara-Negara Itu yang Harus Ikut Kita

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: ROL/Casilda Amilah
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menegaskan Indonesia merupakan negara yang paling besar di anggota lain dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

"Kita mesti sadar, Indonesia negara besar. Di antara negara-negara OKI, Indonesia paling besar," kata Luhut di Pangkalan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Rabu.

Negara Indonesia disebutnya sedang dalam kondisi ekonomi yang sedang baik, dan dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Ia menekankan agar Indonesia tidak ikut-ikut bergabung dalam aliansi militer negara-negara Islam melawan kelompok radikal ISIS.

Pemerintah tidak menginginkan Indonesia melakukan pendekatan yang kasar dalam menangani masalah terorisme. Luhut menjelaskan Indonesia negara yang menggunakan pendekatan budaya, pendekatan psikologi, dan pendekatan agama.

"Jadi ndak ada alasan kita harus ikut ini ikut itu, negara-negara itu yang harus ikut kita. Karena kita negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia," kata Luhut.

Baca juga, 34 Negara Bentuk Alianis Militer Islam, Nama Indonesia tak Ada.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan tersebut mengemukakan saat ini Indonesia semakin dihormati negara lain.?

"Bagaimana tidak dihormati, Produk Domestik Bruto sudah mencapai Rp1 triliun, pertumbuhan ekonomi paling baik di rata-rata negara ini, sekarang presidennya membuat terobosan perbaikan-perbaikan ekonomi dan stabilitas," ujar Luhut.

Purnawirawan Jenderal TNI tersebut juga menjelaskan Indonesia sangat mungkin memiliki pengaruh besar terhadap keputusan-keputusan dunia internasional, terlebih di antara negara-negara Islam

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement