Rabu 02 Mar 2016 19:31 WIB

Coca-Cola Bantah Produknya Sebabkan Obesitas

Aktivitas produksi minuman dalam kemasan botol di Pabrik Baru Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), Cikedokan, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/3).
Foto: Republika/Prayogi
Aktivitas produksi minuman dalam kemasan botol di Pabrik Baru Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI), Cikedokan, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Perusahaan minuman ringan Coca-Cola Amatil mengatakan kepada ABC mereka lebih suka warga Australia minum satu kaleng produk mereka sepekan.

Pernyataan itu muncul setelah seorang akademisi di Amerika Serikat menyerukan adanya tindakan untuk mengurangi tingkat obesitas dengan mengurangi konsumsi minuman ringan.

Cabang Coca-Cola di Australia mengatakan produk minuman mereka yang banyak berisi gula, seperti misalnya satu kaleng Coke 375 ml, tidaklah berbahaya. "Bila anda minum satu kaleng seminggu, saya rasa itu tidaklah menggangu kesehatan." kata Alison Watkins, direktur pelaksana Coca-Cola Amatil.

Ketika ditanya apakah Coke akan mendapat keuntungan bila setiap orang hanya minum satu kaleng sepekan, Watkins menjawab "Kami lebih suka banyak orang meminum sedikit, daripada sedikit orang meminum banyak produk kami."

Coca-Cola Amatil memberikan reaksi atas kritik yang disampaikan oleh Professor Marion Nestle dari New York University. Profesor Nestle sedang mengambil cuti dan sekarang mengajar di Universitas Sydney dan pada Selasa lalu memberikan kuliah.

Dia mengatakan perusahaan minuman ringan di seluruh dunia sengaja mengaburkan berbagai fakta mengenai produk mereka, untuk terus mengeruk keuntungan. "Ada begitu banyak bukti sekarang ini yang menunjukkan minum gula dalam bentuk cairan tidak bagus buat kesehatan," katanya.

Angka resmi menunjukkan lebih dari 50 persen warga Australia saat ini memiliki kelebihan berat badan. Lebih dari 25 persen sudah masuk dalam kategori obesitas.

Profesor Nestle mengatakan industri minuman ringan berusaha sekuat mungkin untuk membantah nasehat kesehatan untuk tidak mengonsumsi produk mereka. Penelitiannya menunjukkan perusahaan minuman ringan membiayai penelitian untuk membantah bahwa minuman ringan yang banyak kadar gulanya menyebabkan kenaikan berat badan berlebihan.

Namun Watkins dari Coca-Cola Amatil mengatakan lobi seperti itu tidak terjadi di Australia. "Kami tidak membiayai penelitian seperti itu," katanya. Watkins mengatakan Coca-Cola Amatil hanya membantu mereka yang ingin meminum produk mereka dan sebagian lagi yang kecanduan.

"Dalam satu sisi, kami bereaksi terhadap apa yang diinginkan konsumen. Di sisi lain, kami ingin memastikan bahwa kami adalah bagian dari solusi yang merupakan masalah besar dalam masyarakat kita sekarang yaitu obesitas," kata Watkins.

Coca-Cola Amatil mengatakan kepada ABC mereka akan mengeluarkan rincian pendanaan bagi lembaga peneliti dalam beberapa bulan mendatang.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-03-02/cocacola-bantah-produknya-sebabkan-obesitas/1554020
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement