REPUBLIKA.CO.ID, Lahir di Padang Panjang, Sumatra Barat tepat pada 5 Maret 1909, Sutan Syahrir dikenal sebagai intelektual dan revolusioner kemerdekaan Indonesia. Ia menjadi perdana menteri pertama Indonesia mulai 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947.

Syahrir menempuh pendidikan di Belanda dan Jawa. Di Belanda ia merupakan anggota dan sekretaris Perhimpunan Indonesia, bersama sejumlah tokoh politik Indonesia masa depan. Ia kembali ke Hindia Belanda pada 1931 dan membantu mendirikan Partai Nasional Indonesia.

Dilansir Britannica.com, pada awal 1934 Syahrir bersama Mohammad Hatta sempat diasingkan pemerintah Belanda sampai kedatangan Jepang pada 1942.

Syahrir ditangkap pada 17 Januari 1962 atas tuduhan persekongkolan. Ia ditahan tanpa diadili sampai 1965, saat ia diizinkan melakukan perjalanan ke Swiss untuk menjalani pengobatan serangan stroke. Syahrir meninggal di Zurich pada 9 April 1966  pada usia 57 tahun.

Selanjutnya: Kematian Misterius Josef Stalin

Ikuti Whatsapp Channel Republika