Kamis 03 Mar 2016 18:27 WIB

Bahas Palestina, Indonesia Tolak Ada Isu Lain di KTT OKI

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri), Pengamat Timur Tengah Trias Kuncahyono (tengah) dan Staf Khusus Presiden Johan Budi (kanan) selaku moderator menjadi nara sumber dalam diskusi menjelang KTT Luar Biasa Ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengena
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri), Pengamat Timur Tengah Trias Kuncahyono (tengah) dan Staf Khusus Presiden Johan Budi (kanan) selaku moderator menjadi nara sumber dalam diskusi menjelang KTT Luar Biasa Ke-5 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengena

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam di Jakarta rencananya akan khusus membahas masalah Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

Indonesia sebagai penyelenggara telah mengusulkan kepada OKI untuk mengeluarkan deklarasi dalam upaya menyelesaikan konflik di Palestina.

Dirjen Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib mengatakan, dalam konferensi luar biasa ini negara-negara anggota OKI akan membahas berbagai hal terkait Palestina. Menurutnya OKI di Jakarta kali ini tak akan membahas isu lain di luar masalah Israel-Palestina.

"KTT ini di sebut KTT luar biasa karena masalah yang dibahas khusus, kali ini soal Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. Kemarin ada yang menyatakan apa akan membahas soal terorisme dan lainnya? Tidak, kami akan fokus membahas masalah Palestina," ujar Hasan di hadapan wartawan di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (3/3).

Hasan menambahkan, isu lain seputar dunia Islam yang juga menjadi perhatian OKI akan dibahas nanti di KTT reguler OKI di Turki bulan depan. Sementara untuk KTT di Jakarta kali ini menurutnya khusus diperuntukan untuk masalah Palestina.

KTT LB OKI di Jakarta akan digelar pada 6 hingga 7 Maret 2016. KTT ini digelar di Jakarta atas permintaan khusus Presiden Palestina Mahmoud Abbas. KTT akan dihadiri sekitar 47 negara anggota OKI, utusan PBB, negara peninjau, lima anggota Dewan Keamanan PBB dan negara Kuartet.

Baca juga, Bahas Palestina, KTT OKI akan Hasilkan Deklarasi Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement