REPUBLIKA.CO.ID, KINGSTON -- Jamaika baru saja melantik Perdana Menteri baru, Andrew Holness pada Kamis (3/3). Holness dari Partai Buruh menggantikan partai Rakyat Nasional setelah memenangkan 32 dari 63 kursi parlemen dalam pemilu pekan lalu.
Ia berjanji meningkatkan perkembangan ekonomi dan memotong pajak dalam program penghematan negara pemerintahan sebelumnya. "Prioritas pemerintahan kali ini adalah mengembangkan ekonomi dan membuat lapangan pekerjaan," kata dia dalam pidato pelantikannya di Kingston.
Ia percaya jika berhasil, Jamaika akan berkembang dengan cepat dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi utang negara. "Pemerintah akan mengurangi beban pajak kalian, tapi kalian harus berinvestasi dan menghabiskan dana dengan bijak," kata dia.
Holness meminta penduduk berbelanja produk lokal untuk meningkatkan ekonomi domestik. Hal ini dinilainya bisa membuka lebih banyak lapangan kerja, seperti dalam manufaktur, rumah tangga dan pertanian.
Perkembangan ekonomi Jamaika telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir di bawah program penghematan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Pemerintah sebelumnya dipuji karena berhasil menurunkan inflasi hingga terendah dalam 50 tahun terakhir.
Namun, pengangguran masih tinggi yaitu sebesar 13 persen di negara pulau berpopulasi 2,7 juta orang itu. Tingkat pengangguran di generasi muda bahkan mencapai 38 persen. Holness berjanji membuat 250 ribu lapangan kerja dan menjadikan Jamaika sebagai pusat keuangan dan teknologi di Karibia.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Gempa Rumania Tewaskan 1.500 Jiwa