Jumat 04 Mar 2016 14:50 WIB

Ini Alasan Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT OKI Luar Biasa

Retno Lestari Priansari Marsudi - Menteri Luar Negeri.
Foto: Republika/ Wihdan
Retno Lestari Priansari Marsudi - Menteri Luar Negeri.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan keputusan Pemerintah Indonesia menerima permintaan Sekjen OKI dan Palestina untuk menyelenggarakan KTT Luar Biasa OKI didasari keinginan untuk melakukan sesuatu bagi Palestina.

"Pilihannya adalah 'do nothing' (tidak melakukan apapun) dan 'do someting' (melakukan sesuatu), kita memilih 'do something'," kata Menlu Retno dalam acara bincang-bincang dengan media di depan Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Jumat.

Menurut Menlu Retno, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa (LB) Organisasi Kerja Sama Indonesia (OKI) ke-5 tentang Palestina dan Al Quds di Jakarta, 6-7 Maret 2016, merupakan bentuk nyata upaya negara-negara OKI untuk mendorong penyelesaian konflik di Palestina.

Menlu menambahkan, situasi di Palestina semakin hari semakin memburuk, terutama terkait status Kota Al Quds (Yerusalem) yang diokupasi oleh Israel. Namun, tidak dapat dipungkiri, posisi Palestina yang diakui oleh 137 negara dan berhasil menjadi negara peninjau PBB, adalah keberhasilan dari proses komunitas internasional, termasuk Indonesia.

"Oleh karena itu, ketika Sekjen OKI dan Palestina memberikan tawaran untuk menjadi tuan rumah, langsung kita terima karena kita ingin berkontribusi dalam proses tersebut," kata dia.

Baca juga, Indonesia akan Jadi Tuan Rumah KTT OKI Luar Biasa.

Kontribusi Indonesia juga termasuk mempersiapkan kapasitas Bangsa Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, melalui pelatihan tata kelola pemerintahan yang baik, pendidikan, kepolisian, pertanian, dan keterampilan lainnya.

Hingga pada akhir 2014 lalu, Indonesia telah melakukan pelatihan pembangunan kapasitas bagi 10 ribu warga Palestina di berbagai bidang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement