REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) akan menghadirkan perwakilan dari sekitar 48 negara di Jakarta. Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir seluruh pengamanan diserahkan pada TNI dan Kepolisian Republik Indonesia.
"Itu yang mengamankan dari TNI dan Polri, tentu mereka sudah punya standar khusus untuk bagaimana pengamanan kepala negara dan setingkat menteri dan perwakilan," kata Jubir yang akrab disapa Tata ini pada Republika.co.id, Jumat (4/3). Menurutnya tidak ada pengamanan khusus yang dilakukan dari Kemlu.
Tata menambahkan hingga siang ini, total 48 negara mengonfirmasi hadir. Sebagian besar diperkirakan datang pada Sabtu namun untuk kepala negara diperkirakan datang pada Ahad, sehari sebelum OKI digelar.
"Sejauh ini ada sekitar 48 negara yang konfirmasi, termasuk negara-negara kuartet, ada juga nanti dari lima anggota Dewan Keamanan PBB, dan perwakilan khusus PBB," katanya. Perwakilan kuartet adalah Uni Eropa, AS, Rusia dan PBB.
KTT LB OKI di Jakarta akan digelar pada 6 hingga 7 Maret 2016. KTT ini digelar di Jakarta atas permintaan khusus Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada 22-25 September 1969.