REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Uni Eropa perlu menambah dana bantuan hingga dua kali lipat lebih dari yang sudah dijanjikan kepada Turki untuk membantu negara tersebut menjaga jutaan pengungsi Suriah di tanah mereka. Itu diungkapkan Komisioner UE Guenther Oettinger seperti dikutip sebuah media Jerman, Sabtu (5/3).
Komisi Eropa, Jumat, mengumumkan pembayaran pertama dari komitmen 3 miliar euro dana untuk membantu Turki memenuhi kebutuhan sekitar 2,5 juta pengungsi.
"Eropa harus menjaga prospek dukungan keuangan lebih lanjut bagi Turki hingga setelah 2017," kata Oettinger kepada majalah Jerman Der Spiegel.
"Mengambil alih biaya penuh pelayanan-pelayanan yang diberikan Turki dengan mengakomodasi dan menjaga para pengungsi, biayanya bisa meningkat menjadi enam atau tujuh miliar euro per tahun."
Kanselir Austria Werner Faymann mengusulkan dana baru UE untuk mendanai biaya-biaya tambahan. "Dalam krisis migran ini, kita memerlukan solusi bersama Eropa," kata Faymann kepada majalah tersebut.
"Oleh karena itu saya sarankan sebuah dana dimana setiap negara anggota UE memasukkan uang, serupa dengan bank talangan. Uangnya harus digunakan untuk menutupi biaya pelayanan bagi para pencari suaka."
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, yang pada Jumat menggelar pertemuan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, akan mengetuai pertemuan puncak darurat UE dengan Turki pada Senin, untuk memperkuat kerja sama bagi menghalang arus migran ke Eropa.