REPUBLIKA.CO.ID, IDOMENI -- Yunani kemungkinan akan menerima 100 ribu pendatang pada akhir bulan. Hal tersebut diungkapkan komisaris migrasi Eropa pada Sabtu (5/3), dua hari menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa-Turki.
Anggota Uni Eropa terus bertengkar mempermasalahkan kehadiran migran. Dimitris Avramopoulos yang bertanggung jawab masalah migrasi di eksekutif Brussels menunjuk langkah-langkah yang akan diterapkan, termasuk perombakan aturan suaka untuk membantu meredakan ketegangan.
"Dalam beberapa pekan, Uni Eropa akan mengumumkan revisi peraturan suaka untuk memastikan distribusi yang lebih adil dari beban dan tanggung jawab," katanya.
Yunani terletak di jantung krisis migrasi terbesar Eropa dalam enam dekade. Ini diperparah setelah serangkaian pembatasan perbatasan di jalur migran dari Austria ke Makedonia. "Ratusan tiba setiap hari dan Yunani diperkirakan menerima 100 ribu pada akhir bulan," ujar Avramopoulos.
Lebih dari 30 ribu pengungsi dan migran kini terjebak di negara tersebut, putus asa untuk melanjutkan perjalanan, terutama ke Jerman dan Skandinavia.