REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L.P Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Gambia Neneh Macdouall-Gaye. Keduanya membahas peningkatan kerja sama Capacity Building terutama di bidang agrikultur.
"Banyak kemajuan dalam pembicaraan kami, di antaranya peningkatan capacity building seperti dalam bidang agrikultur. Kami juga membicarakan soal perdamaian Islam," ujar Retno kepada wartawan dalam pernyataan pers bersama Menlu Gambia, di JCC Jakarta, Ahad (6/3).
Retno menambahkan, Gambia juga mendukung penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jakarta. Mereka berharap KTT LB OKI kali ini akan menghasilkan resolusi dan deklarasi untuk penyelesaian konflik di Palestina.
Hal senada disampaikan Menlu Gambia. Neneh mengatakan, sangat berterima kasih dengan presiden dan rakyat Indonesia. Ia juga mengapresiasi hubungan baik antara Indonesia dan Gambia dalam hal pembangunan kapasitas.
"Kami berterima kasih dengan hubungan baik ini. Saya juga senang berada di negara kalian yang indah," ujarnya.
Gambia dan Indonesia memiliki nilai perdagangan senilai 25,295 juta dolar Amerika Serikat pada 2015. Produk ekspor utama Indonesia ke Gambia di antaranya, sabun dan makanan.