REPUBLIKA.CO.ID, Wabah Virus Zika sempat dinyatakan sebagai Kesehatan Darurat Umum oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan Februari. Virus ini dikaitkan dengan peningkatan cacat lahir yang fatal dikenal sebagai mikrosefalia.
Sekarang, Google bekerjasama dengan UNICEF, menyediakan dana, alat dan tenaga kerja untuk membantu melawan virus tersebut. Dalam sebuah posting blog, perusahaan mengumumkan Google menyediakan 1 juta dolar AS untuk UNICEF atau sekitar Rp 14 miliar untuk membantu upaya menangani mengenai wabah virus zika.
Google juga mengirimkan ahli sendiri untuk membantu UNICEF menganalisis data untuk menentukan cara untuk memetakan dan mengantisipasi virus. Perusahaan ini menyediakan tambahan 500.000 dolar AS atau sekitar Rp 7 miliar untuk ke UNICEF dan Organisasi Kesehatan Amerika (PAHO) untuk mendukung misi ini.
Dilansir dari laman Mashable, UNICEF akan menggunakan dana untuk meningkatkan kesadaran, mengurangi populasi nyamuk, perkembangan dukungan vaksin, dan membantu mencegah penularan virus. UNICEF berharap dapat menjangkau 200 juta orang yang terkena dampak atau rentan di seluruh Amerika Latin.
Google juga membantu untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang virus Zika langsung, termasuk memberikan informasi yang luas tentang virus global, dalam 16 bahasa. Saat ini jika anda mencari tentang virus zika di Google, Anda akan memiliki gambaran mengenai virus, informasi gejala dan sehingga diharapkan Anda bisa lebih waspada.