Senin 07 Mar 2016 14:04 WIB

Mesir Khawatir dengan Okupasi Israel di Tepi Barat

Rep: Qommarria Rostanti/Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah delegasi berbincang jelang pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (7/3).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Sejumlah delegasi berbincang jelang pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) merupakan dukungan untuk mengakhiri kebrutalan pendudukan (okupasi) Israel. Kebrutalan Israel di tanah pendudukan semakin mengkhawatirkan.

"Mesir khawatir dengan pendudukan Israel dan perluasan di Tepi Barat," ujar Ketua KTT ke-12 OKI  Sameh Shoukry di Jakarta, Senin (7/3).

Untuk itu, perlu adanya proses perdamaian dan perkembangan solusi dua negara. Mesir menaruh perhatian mendalam terhadap pendudukan Israel dan ketegangan kota suci Al-Quds, Yerussalem. Kota tersebut mengalami kebrutalan dari aksi pendudukan Israel.

"Kami harus bantu program pembangunan untuk warga Palestina. Mesir melakukan yang terbaik. Mesir mendukung rehabilitasi Gaza," kata Menteri Luar Negeri Mesir ini.

Pertemuan ini merupakan permintaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Konferensi yang dilaksanakan dua hari ini untuk membahas dan menghadapi pelanggaran yang dilakukan Israel di Al-Quds al-Sharif, serta memusatkan kembali isu soal Palestina berdasaran kerangka kerja OKI.

Baca juga, Abbas Ajak Anggota OKI Perkuat Pertahanan Al Aqsa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement