Jumat 11 Mar 2016 08:52 WIB

Komandan Al-Shabaab Bantah Tewas dalam Serangan AS

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Petugas keamanan berjaga di jalan Mogadishu untuk mencegah serangan kelompok al Shabaab.
Foto: theguardian.com
Petugas keamanan berjaga di jalan Mogadishu untuk mencegah serangan kelompok al Shabaab.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Seorang komandan senior Al-Shabaab membuat penampilan publik, Kamis (10/3), di desa Buqa Qabe. Penampilannya tersebut untuk menyangkal klaim ia dan pemimpin kelompok Al-Shabaab lain tewas dalam serangan udara Amerika Serikat pekan lalu di sebuah kamp pelatihan di selatan Somalia.

Aljazirah melaporkan, pada Senin (7/3) lalu Washington mengatakan telah melakukan beberapa serangan di wilayah Hiiraan, Somalia. Mereka mengklaim telah menewaskan lebih dari 150 pejuang dari kelompok Alqaidah.

Para pejabat Somalia mengatakan pada Senin, lima komandan al-Shabab telah tewas dalam serangan Sabtu (5/3). Mereka yang tewas menurut pejabat termasuk Komandan Al-Shabab di Hiiraan Mohamed Mire dan mantan kepala Al-Shabab Hiiraan Yusuf Ali Ugas.

Namun pada Kamis, Mire muncul di desa Buqa Qabe untuk menyangkal klaim. "Itu semua bohong, mereka bilang aku di antara mereka yang tewas. Tapi aku di sini dan baik-baik saja seperti yang Anda lihat," katanya di depan kerumunan orang.

Serangan udara AS terjadi pada Sabtu pukul 14.00 di sebuah kamp sekitar 130 kilometer dari bandara Belidogle di wilayah Lower Shabelle. Itu merupakan markas pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika, AMISOM. Pentagon mengatakan tentara Al-Shabab dilatih untuk melakukan serangan skala besar dan mengancam pasukan AS dan Uni Afrika di Somalia.

"Ini semua propaganda. Amerika kalah dalam perang ini dan itulah sebabnya merka harus melakukan taktik gerilya," ujarnya.

Para pejabat Somalia mengatakan lebih dari selusin pejuang al-Shabab tewas dalam serangan yang melibatkan dua helikopter. Al-Shabab mengatakan hanya satu pejuangnya tewas. Tidak ada cara memverifikasi secara indenpenden kedua klaim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement