REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Kandidat calon presiden dari Partai Republik Marco Rubio dan Donald Trump berdebat soal Islam dalam debat televisi di Miami. Rubio mengatakan, Islam memang memiliki masalah dengan radikalisasi, tetapi menurutnya banyak Muslim yang membanggakan Amerika.
"Presiden tak bisa hanya mengatakan apa yang mereka inginkan. Ini ada konsekuensinya," ujar Rubio disambut sorak-sorai penonton.
Dilansir BBC News, dalam perdebatan soal isu Islam, Trump tampak sangat berbeda dengan tiga saingan lainnya. Mereka tak setuju dengan pendapat Trump bahwa keluaga teroris harus dibunuh.
Komentar Trump disampaikan sehari setelah ia mengatakan Muslim membenci AS. "Saya pikir Islam membenci kita, ada kebencian yang luar biasa," ujar Trump.
Rubio dan Trump juga tak sepaham terkait membaiknya hubungan AS dan Kuba. Rubio yang orang tuanya merupakan imigran Kuba menentang normalisasi hubungan. Ia meminta Kuba meningkatkan perhatiannya pada hak asasi manusia terlebih dahulu.
Sementara, Trump tak menentang kesepakatan. Menurutnya, hal tersebut harus membuat AS lebih baik.
Baca juga:
Gara-Gara Salah Eja, Pencurian Satu Miliar Dolar Gagal
Bocornya Identitas Militan ISIS Bantu Ungkap Rencana Serangan