REPUBLIKA.CO.ID, BEIT LAHIYA -- Seorang gadis Palestina berusia enam tahun dan kakak laki-lakinya yang berusia 10 tahun tewas di Jalur Gaza. Mereka tewas akibat fragmen rudal yang ditembakkan oleh pesawat Israel.
Puing-puing dari ledakan awal pada Sabtu (12/3) mendarat di rumah anak-anak tersebut di Beit Lahiya. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra mengatakan kepada Al Jazeera Sabtu (12/3), Israa Abu Khosa meninggal di rumah sakit pada Sabtu sore setelah mengalami luka kritis akibat serangan tersebut. Sementara kakaknya Yassin tewas lebih dulu dan merupakan korban tewas pertama serangan udara di Gaza sejak Oktober.
Saudara mereka Ayoub Abu Khosa (13 tahun) menderita luka sedang akibat serangan. Serangan udara Israel berlangsung beberapa jam setelah roket diluncurkan ke Israel selatan pada Jumat (11/3) malam. Menurut militer Israel tidak ada korban dilaporkan dari serangan roket.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, Israel melakukan lima serangan udara ke fasilitas Hamas. Pasukan Qassam, sayap bersenjata Hamas berikrar melakukan pembalasan pada Sabtu malam.
Sebuah pernyataan di situsnya mengatakan, darah dua anak yang tewas tidak aka ditumpahkan sia-sia. Serangan roket Gaza telauh meruncing secara signifikan sejak perang 2014. Saat itu, lebih dari 2.100 warga Palestina yang kebanyakan warga sipil, enam warga sipil Israel dan 67 tentara tewas.