REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki telah menerima setidaknya 90 migran yang beada di negara tetangga Yunani sebagai bagian dari perjanjian baru antara kedua negara.
Para migran dari Maroko, Tunisia, Aljazair dan Pakistan didamingi polisi Yunani dibawa kepos pemeriksaan perbatsan Ipsala di barat laut Turki, Jumat (11/3).
Seperti diberitakan Anadolu Agency Sabtu (12/3), Turki tahun ini telah menerima kembalinya migran, setidaknya 447 migran dari Yunani. Yunani telah menjadi target bagi sebagian besar migran menuju Eropa melalui Turki.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, lebih dari 440 orang telah kehilangan nyawa mereka di Laut Aegean sejak awal tahun ini. Namun, dengan kesepakatan pengembalian antara unani dan Turki, migran yang melintasi Aegean akan kembali ke Turki.
Perjanjian tersebut datang dalam sepekan di mana para pemimpin Uni Eropa menyepakati berbagai proposal dengan Turki untuk memecahkan krisis migras, termasuk kembalinya semua migran gelap, mempercepat proses pembebasan visa bagi warga negara Turki dan berbagi menjadi rumah bagi pengungsi Suriah.
Ankara telah meminta bebas visa wisata untuk warganya pada akhir Juni dan tambahan tiga miliar euro guna memenuhi kebutuhan pengungsi Suriah di Turki.
Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu lagi pekan depan untuk menyelesaikan rencana pengungsian.