REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Delegasi oposisi Suriah siap terlibat dalam pembicaraan serius untuk mengakhiri perang Suriah. Namun, oposisi minta Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak berperan dalam pemerintahan transisi.
"Kami berharap awal negosiasi besok untuk membahas badan transisi yang akan membawa kekuasaan eksekutif, termasuk kepresidenan, yang tidak akan memiliki peran dalam fase atau tahap apa pun yang telah melakukan kejahatan terhadap rakyat Suriah, termasuk Assad,’’ kata juru bicara pemberontak Komite Negosiasi Tinggi Salim al-Muslat seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (14/3).
Dia berharap solusi dapat dicapai segera dan ingin melihat berakhirnya pertumpahan darah. Duta Besar Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bashar Jaafari yang juga merupakan kepala delegasi pemerintah pada pembicaraan damai Jenewa, Swiss, menolak tuntutan oposisi terkait transisi politik.
"Tidak ada yang disebut masa transisi. Kita harus berhati-hati dalam susunan kata dan diskusi ini akan datang pada waktu yang tepat," katanya.