REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Biro Penyelidikan dan Analisis Keselamatan Penerbangan Sipil (BEA) Prancis, Ahad (13/3) mengonfirmasi dalam laporan investigasi akhir bahwa kecelakaan pesawat Germanwings pada Maret 2015 disengaja oleh kopilot yang mengalami sakit mental.
"Tabrakan karena tindakan yang disengaja dan direncanakan kopilot yang memutuskan untuk bunuh diri saat sendirian di kokpit," kata BEA dalam laporan seperti dikutip dari laman Xinhua, Senin (14/3).
Menurut laporan BEA, kopilot Andreas Lubitz menderita gangguan mental dengan gejala psikotik sejak Desember 2014. Laporan itu mengatakan kopilot menunggu sampai ia sendirian di kokpit, kemudian sengaja memodifikasi pengaturan autopilot untuk memerintahkan pesawat turun ke tanah atau daratan.
Sebagai langkah untuk mencegah bencana seperti itu terulang, BEA meminta pihak berwenang yang terkait meminta penyedia layanan kesehatan menginformasikan pihak berwenang ketika kesehatan pasien sangat mungkin berdampak pada keselamatan publik.
Selain itu juga BEA merekomendasikan semua negara anggota Uni Eropa melakukan analisis rutin maskapai yang cacat dalam penerbangan, khususnya pada masalah psikologis dan kejiwaan.
Sebuah pesawat Airbus 320 milik maskapai Jerman Germanwings jatuh di selatan Prancis pada 24 Maret 2015, saat dalam perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf. Insiden itu menewaskan 150 orang di pesawat.
Baca juga:
Sejarah Hari Ini: Jack Ruby Menembak Mati Pembunuh John Kennedy
Sesumbar akan Penjarakan Nabi Muhammad, Menteri Mesir Dipecat