Senin 14 Mar 2016 12:02 WIB

Polisi Maryland Tewas Ditembak, Dua Tersangka Ditahan

Jacai Colson, polisi Maryland yang telah bertugas empat tahun ditembak pada 13 Maret 2016 tanpa alasan yang jelas.
Foto: Prince George's County Police Department via AP
Jacai Colson, polisi Maryland yang telah bertugas empat tahun ditembak pada 13 Maret 2016 tanpa alasan yang jelas.

REPUBLIKA.CO.ID, LANDOVER -- Seorang tersangka menembaki sebuah kantor polisi di wilayah Maryland, Washington DC pada Ahad (13/3). Insiden itu menewaskan seorang aparat dalam serangan yang tidak beralasan dan akhirnya pelaku serta tersangka berhasil ditahan.

Terduga pelaku penembakan mengalami luka-luka dalam baku tembak dengan beberapa aparat kepolisian di luar kantor polisi setelah penembakan terjadi, namun dia diperkirakan akan selamat, kepala polisi wilayah Prince George's, Henry Stawinski mengatakan kepada media beberapa jam kemudian.

Tersangka kedua, yang diyakini mendampingi pelaku penembakan namun melarikan diri dari lokasi kejadian saat penembakan, berhasil diamankan polisi sekitar setengah jam kemudian menyusul sebuah perintah pencarian di wilayah sekitar. Kedua orang tersangka segera dapat dikenali oleh pihak kepolisian.

Kepala kepolisian mengatakan tidak dapat menjelaskan kemungkinan yang terkait sebagai penyebab timbulnya serangan di kantor polisi Distrik tiga yang terletak di seberang markas besar kepolisian wilayah di Landover, Maryland, sekitar 13 kilometer ke arah timur Washington.

"Ini tidak ada apa-apa," Stawinski mengatakan kepada para wartawan dalam konferensi pers di luar rumah sakit tempat aparat yang menjadi korban.

Jacai Colson (28 tahun) dinyatakan meninggal dunia. Colson, seorang petugas berpengalaman empat tahun di unit kepolisian itu, dilarikan ke rumah sakit oleh koleganya dengan menggunakan mobil patroli.

"Orang ini melancarkan sebuah serangan di sebuah kantor polisi dan menghadapi baku tembak dengan beberapa aparat polisi wilayah Prince George's, ketika mereka menanggapi kejadian itu layaknya seorang pahlawan," Stawinski mengatakan.

Dia mengatakan serangan yang terjadi pada hari menjelang sore itu tidaklah direncanakan. Seorang saksi mata yang dikutip The Washington Post, mengatakan dia mendengar suara yang dikira suara kembang api di luar rumahnya, kemudian ketika melihat ke luar jendela untuk mendapati seorang pria berpakaian hitam sedang melakukan penembakan di sebuah kantor polisi.

"Dia mengeluarkan sebuah tembakan, dan kemudian mulai berjalan maju dan mundur, kemudian mengeluarkan tembakan lainnya," ujar Lascelles Grant, seorang perawat yang tinggal di dekat lokasi kejadian, kepada surat kabar. Grant mengatakan dia kemudian melihat para aparat kepolisian berlarian keluar dari kantor polisi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement