Selasa 15 Mar 2016 07:31 WIB

Dubes Australia Lolos dari Maut Bom Bunuh Diri Turki

Warga menshalatkan petugas keamanan Murat Gul (20 tahun) yang tewas dalam ledakan di Ankara, Senin, 14 Maret 2016. Ledakan disebabkan dua pengebom, salah satunya perempuan.
Foto: AP Photo/Burhan Ozbilici
Warga menshalatkan petugas keamanan Murat Gul (20 tahun) yang tewas dalam ledakan di Ankara, Senin, 14 Maret 2016. Ledakan disebabkan dua pengebom, salah satunya perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Duta Besar (Dubes) Australia untuk Turki, James Larsen lolos dari maut dan menjadi saksi insiden ledakan di kawasan sibuk ibu kota Ankara yang menewaskan 37 orang, Senin (14/3).

Dalam sebuah sesi wawancara televisi lokal Australia, James Larsen menjelaskan ledakan di Kizilay Square, sebuah lokasi pusat perbelanjaan dan transportasi umum, berada tak jauh dari kedutaan Australia. Hingga saat ini diyakini lebih dari 100 orang terluka dan beberapa kendaraan hangus terbakar.

Pihak keamanan menduga keras salah satu dari pelaku adalah seorang perempuan yang bergabung dengan kelompok militan suku Kurdi PKK beberapa tahun lalu. Dubes Australia pada saat bom meledak berada di dalam mobil bersama putrinya yang berusia 12 tahun, persisnya di sisi lampu merah yang berlawanan dengan lokasi kejadian dan berjarak hanya sekitar 20 meter.

"Kejadian itu sangat mengejutkan. Orang berlarian ke mana-mana, dan kondisi sedang sangat padat. Saya bilang kepada putri saya, 'pastikan kepalamu merunduk ke arah bawah mobil' supaya ia tidak terkena pecahan kaca," ujar Larsen yang kemudian menjelaskan ia memindahkan mobilnya ke pinggir dan bergegas menelepon kantor kedutaan agar langsung melakukan prosedur keadaan genting.

Larsen berujar layanan darurat sangat sigap, "Itu adalah kawasan yang sangat dijaga ketat oleh polisi sehingga Anda mendapati polisi dan berbagai layanan darurat dengan petugas-petugas yang gesit, sangat cepat menangani kerumuman orang dan mencari korban di lokasi kejadian."

Larsen mengatakan pemerintah Turki mengatakan tidak ada warga Australia atau warga asing lain yang tewas atau terluka. Ia menekankan kembali anjuran bepergian yang telah dirilis Departemen Luar Negeri Australia.

Turki telah menjadi lokasi pengeboman, tercatat pada tahun ini sudah ada dua ledakan mematikan. Di 17 Februari bom mobil yang mengincar basis militer Turki di Ankara menewaskan 29 orang. Pada 12 Januari bom bunuh diri dilakukan oleh seorang warga Suriah di kawasan wisata Sultanahmet, Istanbul, dan 11 turis asal Jerman tewas.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement