REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Salah satu komandan senior ISIS, Omar Shishani tewas karena serangan udara AS di Suriah bagian timur laut baru-baru ini. Pentagon mengonfirmasi kematiannya pada Senin (14/3) setelah sebelumnya ia diduga selamat.
Sejumlah pengawalnya ikut tewas dalam insiden. Shishani bernama asli Tarkhan Batirashvili dan berasal dari Georgia. Konvoi kendaraannya diserang AS pada 4 Maret lalu di timur kota Shaddadi. Shishani diduga dikirim ke sana untuk meningkatkan kemampuan pasukan ISIS.
Dikutip BBC, AS mengatakan Shishani adalah salah satu orang berbahaya dan menjabat beberapa posisi militer dalam kelompok, termasuk menteri perang. Tahun lalu, AS menawarkan lima juta dolar AS untuk penangkapan atau kematiannya.
Pekan lalu, Direktur Observatorium untuk HAM Suriah, Rami Abdul Rahman mengatakan Shishani terluka parah dan berada di sebuah rumah sakit di provinsi Raqqa. Ia kabarnya dirawat oleh dokter militan asal Eropa.
Pejabat AS yakin Shishani dikirim ke Shaddadi untuk memperkuat militan ISIS setelah sejumlah kekalahan. Shaddadi diambil alih oleh koalisi Suriah-Arab, aliansi kelompok pemberontak Arab yang bergabung dengan YPG Kurdi pada bulan lalu.
Baca juga:
Sejarah Hari Ini: Cekoslowakia Jatuh ke Tangan Hitler
AS-Rusia Beda Pendapat Soal Peluncuran Rudal Iran