Rabu 16 Mar 2016 06:31 WIB

Parlemen Belanda Dorong Embargo Ekspor Senjata ke Saudi

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Militer Arab Saudi siap melawan pemberontak Houthi.
Foto: Muslimmirror.
Militer Arab Saudi siap melawan pemberontak Houthi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Parlemen Belanda menyetujui rancangan undang-undang (RUU) pada Selasa (15/3) yang menyerukan pemerintah Belanda menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi. Ini terkait dengan pelanggaran hukum kemanusiaan di Yaman.

Otoritas Belanda melakukan pemungutan suara untuk melaksanakan keputusan pada Februari 2016 oleh Parlemen Eropa yang menyerukan negara-negara di Uni Eropa untuk memberlakukan embargo senjata terhadap Arab Saudi.

Sekitar 6.000 orang telah tewas sejak pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi memasuki Yaman Maret pada 2015 lalu. "Hampir setengah dari mereka (korban tewas) adalah warga sipil," tulis PBB seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (16/3).

Rancangan undang-undang Belanda berdasar pada sebuah laporan PBB pada 22 Januari.  Parlemen meminta pemerintah untuk secara ketat menerapkan embargo senjata dan tidak memberikan lisensi ekspor yang dapat digunakan untuk melanggar hak asasi manusia.

Inggris dan Prancis adalah pemasok senjata utama Eropa ke Arab Saudi. Berdasarkan data ekonomi terbaru, Jerman memberikan lisensi ekspor senjata hampir 200 juta dolar AS untuk Arab Saudi dalam enam bulan pertama tahun 2015. Sementara angka Belanda tidak diketahui.

Baca juga, Paket Bantuan Makanan dari Saudi Tiba di Taiz, Yaman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement