REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Kasus korupsi di Nigeria memanfaatkan anak-anak sebagai bagian dari penipuan identitas untuk mendapatkan gaji sebagai guru. Pejabat di negara bagian Bauchi, di sebelah timur laut negara itu, mendapati fakta ada gaji guru yang diberikan kepada anak berusia delapan tahun.
"Aksi penipuan identitas ini antara lain para pegawai negeri yang tidak pernah ada namun mendapat gaji berlangsung secara meluas,’’seperti dilaporkan wartawan BBC, Rabu (16/3).
Akhir Februari 2016 lalu pemerintah pusat Nigeria berhasil membersihkan lebih dari 20.000 pegawai negeri ‘hantu', yang mendapat penghasilan walau yang bersangkutan sebenarnya tidak pernah ada. "Ditemukan ribuan pekerja dan pensiun tidak pernah ada namun mendapat gaji dan uang pensiun,’’ kata auditor umum, Abubakar Gabi.
Anjloknya harga minyak dunia membuat ekonomi negara produsen minyak ini tertekan. Otomatis Nigeria harus melakukan penghematan besar-besaran. Dalam kasus di negara bagian Bauchi, Gabi mengklaim pihaknya berhasil menyelamatkan jutaan dolar AS lewat pemeriksaan kembali daftar para pegawai.
Pembersihan pegawai negeri ‘siluman’ diperkirakan membuat pemerintah menghemat sekitar Rp154 miliar setiap bulannya, dengan perhitungan setiap pegawai mendapat gaji bulanan sekitar 500 dolar AS.