Rabu 16 Mar 2016 13:29 WIB

Migran: Makedonia Seperti Mesin Kematian

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Lebih dariu 7.000 orang terjebak di kamp pengungsi di perbatasan Yunani-Makedonia dekat desa Yunani, Idomeni.
Foto: AFP Photo/Louisa Gouliamaki
Lebih dariu 7.000 orang terjebak di kamp pengungsi di perbatasan Yunani-Makedonia dekat desa Yunani, Idomeni.

REPUBLIKA.CO.ID, Hassan Omar membutuhkan waktu empat jam untuk menyeberang ke Makedonia. Kursi rodanya didorong oleh orang asing di seberang jalan berlumpur dari perbatasan Yunani. Tapi, sehari kemudian ia menemukan dirinya kembali di kamp migran kumuh yang telah ia tinggalkan.

Kebanyakan orang berasal dari zona perang di Suriah dan Irak mengalir keluar dari kamp dekat kota Yunani, Idomeni pada Senin (14/3) dan menyeberang ke Makedonia. Namun mereka ditangkap dan dikirim kembali ke kamp.

"Kami terkejut melihat tentara di sana," kata Omar yang melarikan diri dari pertempuran di Irak. Ia menceritakan bagaimana seorang pria membawanya selama berjam-jam dalam perjalanan delapan kilometer menempuh gunung dan melalui lembah.

"Mereka sangat kasar pada kami. Rasanya seperti mesin kematian. Tidak manusiawi berurusan dengan kami," katanya.

Diperkirakan, 1.500 orang meninggalkan kamp pada Senin berusaha untuk menemukan cara melewati pagar berduri kawat yang dibuat Makedonia. Mereka berharap rute tersebut akan membawa mereka ke Jerman dan negara-negara Uni Eropa lainnya.

Seorang pejabat polisi Makedonia mengatakan, sebagian dijemput oleh pasukan keamanan Makedonia, dimasukkan ke dalam truk dan dibawa kembali melintasi perbatasan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement