Rabu 16 Mar 2016 13:35 WIB

Pertempuran dengan Kurdi Meluas Usai Bom Ankara

Peti jenazah korban bom di Ankara, Turki
Foto: EPA
Peti jenazah korban bom di Ankara, Turki

REPUBLIKA.CO.ID, DIYARBAKIR -- Pertempuran antara pasukan keamanan Turki dan para militan Kurdi meluas pada Selasa (15/4). Militer mengerahkan tank, helikopter dan mobil lapis baja setelah satu pengeboman bunuh diri yang merenggut 37 jiwa di ibu kota Ankara.

Kekerasan yang mematikan terjadi di Diyarbakir, kota terbesar di bagian tenggara Turki yang mayoritas penduduknya etnis Kurdi. Di kota itu para militan Partai Pekerja Kurdi (PKK) memblokade jalan-jalan dan bentrok dengan pasukan keamanan sepanjang malam sementara sebuah helikopter polisi terbang di atas, kata beberapa saksi mata.

Seorang personel polisi dan tiga orang militan terbunuh di Diyarbakir dan seorang personel polisi lagi terbunuh di kota Nusaybin, tempat PKK melancarkan sebuah serangan, kata sumber-sumber keamanan. Belum ada pihak yang mengkalim bertanggung jawab atas pengeboman mobil pada Ahad yang mencabik-cabik satu pusat transportasi yang dipadati orang di Ankara.

Namun, para perwira keamanan telah menyalahkan dua anggota PKK yang dilarang sebagai pelakunya. Kekerasan telah melanda wilayah tenggara Turki sejak satu gencatan senjata PKK yang telah berlangsung 2,5 tahun gagal pada Juli. Para militan memfokuskan serangan-serangan mereka atas pasukan keamanan di kota-kota di kawasan itu, beberapa di antaranya berada dikenai jam malam.

Jam malam diberlakukan di bagian Diyarbakir mulai pukul 3 pagi waktu setempat setelah para militan mulai membuat barikade-barikade, menggali parit-parit dan menanam bahan peledak. Jam malam diperluas ke beberapa jalan di kota itu karena bentrokan-bentrokan berlangsung pada pagi hari.

Baku tembak dan ledakan-ledakan terdengar di kota itu. Polisi yang menggunakan kendaraan lapis baja berjaga-jaga di sudut-sudut jalan dan menyerukan orang-orang tidak keluar rumah. Di bagian lain di wilayah tenggara, tank-tank di pangkalan militer di kota Sirnak menyerang barikade dan parit. Saksi mata melihat kepulan asap dari kawasan-kawasan yang digempur sementara baku tembak dan ladakan-ledakan terdengar di beberapa sudut kota itu.

Militer Turki menanggapi pengeboman Ankara dengan melancarkan serangan-serangan udara pada Senin, menyerang kawasan pegunungan Qandil, di bagian utara Irak, tempat pangkalan-pangkalan utama PKK berada. Pihak militer memperkirakan 45 orang militan terbunuh, menghancurkan dua depot senjata dan dua posisi roket Katyusha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement