Kamis 17 Mar 2016 07:35 WIB

Obama Tandatangani Perintah Penerapan Sanksi PBB ke Korut

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Winda Destiana Putri
Obama
Foto: AP
Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama menandatangani perintah penerapan sanksi PBB kepada Korea Utara. Hal ini dilakukan di tengah serangkaian pembalasan dari Korut.

Gedung Putin mengatakan, Obama telah menandatangani perintah eksekutif menargetkan aset energi, keuangan dan pengiriman. Langkah-langkah yang disetujui PBB dalam menaggapi uji coba nuklir 6 Januari dan peluncuran rudal balistik 7 Februari.

"Agar ini tidak ditargetkan pada orang-orang Korea Utara, tetapi lebih ditujukan untuk pemerintah," kata dokumen yang ditandatangani oleh Obama Rabu (16/3) dilansir AFP.

Di antara entitas yang ditargetkan adalah Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buurh Korea dan perusahaan pertambangan. Perusahaan pertambangan menyediakan pendapatan yang sangat dibutuhkan rezim Kim.

Departemen Keuangan AS memperkirakan pendapatan batu bara yang menghasilkan lebih dari satu miliar dolar AS per tahun bagi pemerintah Kim Jong-un.

Dalam menanggapi sanksi PBB dan latihan AS-Korsel, Kim telah memerintahkan tes hulu ledak nuklir dan beberapa peluncuran rudal balistik. Para pejabat AS mengatakan ancaman yang menyangkut, tapi sesuai dengan pola pameran kekuatan senjata oleh rezim.

Pada Rabu, Korut memenjarakan mahasiswa Amerika berusia 21 tahun. Otto Warmbier dijatuhi hukuman kerja paksa 15 tahun karena mencuri spanduk propaganda dari sebuah hotel.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest menuduh Pyongyang menggunakan warga AS sebagai pion untuk mengejar agenda politik dan menyerukan pembebasannya.

"Kami sangat mendorong pemerintah Korea Utara untuk mengampuni dan memberinya amnesti khusus dan segera dibebaskan," kata Earnest.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement