Kamis 17 Mar 2016 16:20 WIB

Jerman Tutup Kedutaan dan Konsulat di Turki

Warga menshalatkan petugas keamanan Murat Gul (20 tahun) yang tewas dalam ledakan di Ankara, Senin, 14 Maret 2016. Ledakan disebabkan dua pengebom, salah satunya perempuan.
Foto: AP Photo/Burhan Ozbilici
Warga menshalatkan petugas keamanan Murat Gul (20 tahun) yang tewas dalam ledakan di Ankara, Senin, 14 Maret 2016. Ledakan disebabkan dua pengebom, salah satunya perempuan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Jerman menutup kedutaannya di Ankara dan konsulat jenderal di Istanbul, Turki karena ancaman adanya kemungkinan serangan dalam waktu dekat. Penutupan dilakukan setelah bom mobil bunuh diri awal pekan ini menewaskan 37 orang di Ankara.

Seperti diberitakan laman The Independent, Kamis (17/3), Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan sekolah Jerman di Istanbul juga telah ditutup. Konsulat dalam sebuah surat elektronik mengatakan, fasilitas ditutup sebagai tindakan pencegahan. Konsulat juga memperingatkan warga Jerman untuk menjauh dari daerah yang dianggap berbahaya.

Pada Selasa, Jerman telah mengeluarkan peringatan kepada warganya di Ankara akan adanya kemungkinan serangan dalam waktu dekat.

Kelompok militan Kurdi TAK mengklaim bertanggung jawab atas serangan bunuh diri mematikan di mana dua pengebom tewas. Kelompok itu mengatakan, serangan ditujukan kepada pasukan keamanan dan tidak bermaksud membunuh warga sipil.

Ankara kini telah terpukul oleh tiga pengeboman dalam kurun waktu lima bulan. Kekahwatiran keamanan di seluruh kota dan juga kota lainnya di Turki meningkat.

 

Baca juga: Sejarah Hari Ini: Gunung Agung, Letusan Terbesar Abad 20

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement